Adab Bertamu dan Menerima Tamu dalam Islam

Adab Bertamu dan Menerima Tamu dalam Islam
Adab Bertamu dan Menerima Tamu dalam Islam

Kompetensi Dasar

  • 3.4 Menerapkan adab bertamu
  • 4.4 Mempraktikkan adab bertamu

Tujuan Pembelajaran

Setelah membaca artikel ini, diharapkan peserta didik mampu:

  • menyebutkan adab bertamu
  • menyebutkan adab dalam menerima tamu
  • menerapkan adab dalam bertamu dan menerima tamu
  • mempraktikan adab bertamu dalam kehidupan sehari-hari
Menjalin silaturahmi termasuk amalan dalam Islam yang tidak hanya berupa ibadah. Selain membuat orang lain yang kita kunjungi merasa senang, silaturahmi memiliki banyak keutamaan. Hukum silaturahmi menurut Islam adalah wajib dilakukan karena silaturahmi merupakan salah satu cara untuk memperlancar rezeki dan menjaga hubungan baik dengan keluarga dan saudara lainnya. Bertamu atau berkunjung ke rumah orang lain termasuk salah satu jenis silaturahmi.

Rasulullah memerintahkan agar umat Islam menjaga dan menyambung kekerabatan khususnya bagi sesama muslim.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

"Tidak akan masuk surga orang yang memutus hubungan kekerabatan." (HR Bukhari dan Muslim).

Pentingnya menjaga silaturahmi juga terdapat dalam Al-Qur'an surah an-Nisa ayat 36:

وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ ٣٦

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak ya tim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnusabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.

Untuk menjaga dan menjalin tali silaturahmi, sebagai seorang muslim dapat mengunjungi sanak saudara atau kerabat ke rumahnya. Berkunjung ke rumah kerabat atau sanak saudara ini biasanya disebut dengan bertamu. Saat bertamu, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan

Adab Bertamu dalam Islam

1. Memiliki niat yang baik
2. Memilih Waktu yang tepat

Memilih waktu bertamu yang tepat adalah adab bertamu paling utama yang harus diperhatikan. Jika sudah mengenal pemilik rumah, beri tahulah kepadanya sebelum berkunjung, lalu sesuaikan waktu yang pas dengannya. Namun, jika kamu belum mengenal pemilik rumah, hindari bertamu sebelum Subuh, setelah Zuhur, dan sesudah Isya.

3. Mengetuk pintu dan mengucapkan salam

Sebelum bertamu, seseorang dapat meminta izin kepada pemilik rumah. Saat ini meminta izin pada pemilik rumah dapat dilakukan melalui ponsel, kita dapat menghubungi si pemilik rumah terlebih dahulu sebelum bertamu. Sesampainya di rumah orang yang dikunjungi, juga harus meminta izin. Jangan sampai masuk rumah orang lain sebelum dipersilakan masuk.

Dalam Alquran surat An-Nur ayat 27, Allah berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ٢٧

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Demikian itu lebih baik bagimu agar kamu mengambil pelajaran.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Apabila seorang bertamu lalu minta izin (mengetuk pintu atau mengucapkan salam) sampai tiga kali dan tidak ditemui (tidak dibukakan pintu), maka hendaklah dia pulang." (HR Bukhari)

4. Berpakaian sopan
5. Bersalaman

Rasulullah sangat menganjurkan umat muslim untuk bersalaman, kecuali pada lawan jenis, sebagaimana sabda beliau: "Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah." (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

6. Menghindari fitnah dalam bertamu

Dalam bertamu, penting untuk diperhatikan siapa yang menjadi tuan rumah, dan siapa saja yang berada di dalam rumah tersebut ketika kita sedang bertamu. Hal ini untuk menghindari adanya fitnah dalam bertamu. Contohnya, ketika seorang lelaki dewasa maka pastikan di rumah tersebut ada ayahnya atau suaminya atau seorang lelaki dewasanya untuk menghindari ikhtilat dan ‘fitnah’. Karena ikhtilat adalah perkara yang mendekatkan kita kepada zina dan maksiat.

7. Menjaga sopan santun
8. Memperhatikan batas waktu bertamu.

Selain memperhatikan waktu kunjungan, lama waktu kunjungan juga harus diperhatikan. Rasulullah bersabda: "Masa bertamu adalah tiga hari dan sesudah itu sedekah Tidak halal bagi si Tamu tinggal lebih lama sehingga menyakiti hati tuan rumah." (HR Baihaqi).

Adab Menerima Tamu

  • Bersikap dan berpakaian sopan
  • Menyediakan jamuan
  • Menghormati tamu yang menginap.
  • Jika ada tamu yang menginap, maka sebagai tuan rumah kita harus melayaninya dengan baik. Seperti menyiapkan tempat tidur untuk tamu, dan jamuan untuk tamu. Rasulullah bersabda: "Hormatilah tamu sampai tiga hari, adapun selebihnya adalah merupakan shadaqoh darinya." ( HR. Muttafaqun'alaihi)

  • Mengantarkan tamu sampai pintu depan ketika pamit pulang
  • Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:

    "Sesungguhnya merupakan perbuatan yang sunnah apabila seseorang (Tuan rumah) keluar bersama-sama tamunya sampai ke pintu halaman." (HR.Ibnu Majjah)